Lem kayu harus kuat agar sambungan tidak mudah lepas. Jika daya rekatnya lemah tentu bisa berisiko, terutama pada proyek kontruksi. Untuk hasil yang kuat dan awet, Anda bisa mencoba 7 cara mengaplikasikan lem kayu berikut ini.
1. Pilih Jenis Lem Kayu Sesuai Kebutuhan
Langkah pertama yang paling penting adalah memilih produk lem kayu yang tepat.
Bukan hanya sekadar “bisa merekat,” Anda perlu mempertimbangkan kekuatan, ketahanan terhadap air, dan kemudahan aplikasi.
Berikut tiga rekomendasi lem terbaik:
- Ultra Phaeton: lem PVAC dengan inner cross linker, cepat kering, daya rekat tinggi, dan cocok untuk material alami seperti kayu, bambu, rotan, kertas, gypsum, dan perekatan bahan jenis lainnya.
- Crossbond X3: lem PVAC yang dimodifikasi, ideal untuk kebutuhan konstruksi kayu, bambu, rotan. Tahan air, panas, dan pelarut.
- Crossbond X4: sangat cocok untuk laminasi dan tahan cuaca. Tidak hanya laminasi, lem ini juga bisa digunakan untuk penyambungan dan furniture outdoor.
Ketiga produk ini sudah digunakan secara luas oleh pengrajin, pelaku UMKM, hingga industri.
2. Pastikan Permukaan Kayu Bersih dan Kering
Salah satu penyebab lem tidak merekat kuat adalah permukaan kayu yang kotor atau lembap.
Sebelum mengoleskan lem, bersihkan debu, minyak, dan kotoran lain yang menempel. Cukup gunakan kain kering atau kuas halus.
Kadar air juga penting. Usahakan kayu yang digunakan berada pada tingkat kelembapan ideal (sekitar 12%) agar lem bisa bekerja secara maksimal.
Bila terlalu basah, lem tidak akan meresap dengan baik dan mudah terlepas.
3. Gunakan Lem Secukupnya dan Merata
Pemakaian lem yang berlebihan tidak membuat daya rekatnya lebih kuat. Justru sebaliknya, bisa memperlambat proses pengeringan dan membuat sambungan tidak optimal.
Oleskan lem secara merata menggunakan kuas kecil, spatula, atau aplikator khusus. Tujuannya agar permukaan benar-benar tertutup lem, tetapi tidak berlebihan.
Dalam hal ini, Ultra Phaeton adalah lem yang sangat mudah diaplikasikan, bahkan pada bahan serat alam seperti eceng gondok atau pelepah pisang.
4. Satukan dan Jepit dengan Kuat
Setelah lem dioleskan, satukan kedua permukaan kayu dan rapatkan menggunakan clamp atau penjepit.
Proses penjepitan akan memaksimalkan kontak permukaan, sehingga lem dapat mengunci lebih sempurna.
Namun, hal tersebut tidak wajib dilakukan. Terdapat jenis lem yang praktis tanpa dijepit pun sudah kuat. Ini juga tergantung bahan yang ingin Anda rekatkan.
Agar lebih efisen dan cepat selesai, sebaiknya pilih lem kayu dengan formula cepat kering.
5. Biarkan Lem Mengering dengan Sempurna
Anda perlu memastikan lem benar-benar kering, tidak hanya di permukaan saja. Proses pengeringan sangat menentukan kekuatan dan keawetan lem.
Idealnya, diamkan sambungan di ruangan bersirkulasi baik, tanpa paparan sinar matahari langsung atau kelembapan tinggi.
Crossbond X4, misalnya, menawarkan performa terbaik untuk proyek laminasi dan penyambungan, terutama saat diberi waktu kering alami.
6. Hindari Beban Berat Sebelum Kering Total
Meskipun tampak setengah kering, sambungan kayu membutuhkan waktu agar benar-benar.
Menguji kekuatan sambungan terlalu dini bisa menyebabkan lem gagal menempel dengan baik.
Untuk proyek berat seperti rangka kursi atau meja kayu solid, berikan waktu tambahan agar hasil benar-benar optimal.
7. Simpan Lem dengan Cara yang Tepat
Lem perlu disimpan dengan baik dan di tempat yang aman. Tutup rapat kemasan setelah digunakan, simpan di tempat sejuk, dan hindari suhu ekstrem.
Dengan mengikuti 7 cara mengaplikasikan lem kayu yang kuat dan tahan lama ini, Anda tidak hanya mendapatkan hasil sambungan yang kokoh dan estetis, tapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengerjaan.
Teknik ini sangat bermanfaat bagi pengrajin, DIY enthusiast, hingga pelaku usaha skala kecil maupun industri.
Siap Menciptakan Sambungan Kayu yang Kuat dan Tahan Lama?
Temukan pilihan lem terbaik seperti Ultra Phaeton, Crossbond X3, dan Crossbond X4.
Pilih sesuai kebutuhan proyek Anda dan nikmati kualitas rekatnya yang sudah teruji.
Klik link produknya sekarang untuk pemesanan langsung melalui webstore kami.
